AWAN KAU INGAT ADANYA (PADA SAJAK)
:marihasan:
Hari itu datang kembali Awan, Seiring metamorfosa kehidupan, menyentuh belongsong diri, kau ingatkan adanya. Begitulah Dunia.
Sore itu, awan, seperti hari kemarin, maaf, maksudku lusa kemarin, Eh, atau kemarin dari lusa kemarin, Ah entah lah apa namanya itu, kutemukan lalu kubunuh merpati putih tertatih-tatih di sisi jalan, yang sok lugu dengan sayap yang pura-pura patah, kubaca jejaknya dari sebait sajak picisan disamping trotoar, kubongkar sandiwaranya, lalu mati tingkah, ditolak diam sang betina, kujerat lehernya dengan sisa kawat berduri, darah percuma, bercecer di jalanan. Tak begitu puas, lalu kuambil sebuah botol bekas, kupadatkan segumpal kain di lubang tunggalnya, sebelumnya ku jarah ruangnya dengan segelas bir penuh bensin, kubakar lalu kulempar pecah di depan teras rumahku, dimana anggora betina tetangga sebelah, bersandar mesra dengan si jantan jalanan kusam, padahal sama-sama dalam bangsa kucing. Bulunya terbakar hangus, si betina tunggang langgang, apinya terbahak-bahak pada ujung ekornya, si jantan tergelepar.Apinya padam, Hatinya terbakar, kulitnya hilang termakan dendam. Begitulah aku, mati iseng dari kehidupan, kulakukan yang kumau. Ku tak ingin seorang pun melarang. Aku bosan melihat “mu” dalam arti bukan “kau” pun juga (yang merayu).
Aku bosan, awan, aku bangun lalu tidur dan bangun di kemudiannya, kosong di kediaman, Tidakkah kau pernah sekalipun menyahut ? saat ku bertanya : cemaskah kau akan langit yang tak lagi biru? Atau samaranmu yang perlahan berpijak ke beranda rumah, atau di depan sekolah ? diam-diam menjadi air, tetes demi tetes, rambutku basah, rambutmu tidak. Atau ketika payungmu diselimuti jingga di ujung jalan, entah bias matahari, atau bias api tersesat, juga pelangi yang dirampas kecemasan ? sungguh hari yang tak lagi ceria. Ketakutanmu terlihat jelas, Takut akan takkan ada lagi awan yang tersisa di langit, demi dua pasang bola mata yang tak seirama dengan raut wajahmu, percayalah sungguh Tak apa awan, jika kau rindu dengan kembaranmu, bangunlah sesiang mungkin, biru langit memang tak sebiru memarmu, walau ditampar keadaan, jingga pipimu menampar batik mimpiku, siapa yang bangun lebih siang ? tampar aku atau kau kutampar.
Sssst ada yang menampar.
Laki-laki angkuh berhati besar
Pipimu merah jambu sentuh jemari ‘nya’ (bukan aku)
Kau ingatkan adanya dan atau tentang hari itu awan,
Begitulah dunia
Tenang saja awan, masih banyak merpati yang patah pada sayap dan atau pada hati
Atau anggora Persia apalah entah.
Air matamu adalah bensin yang kusimpan dalam botol.
Untuk ku lempar pecah seperti hari-hari yang lalu
Bogor, Maret 09 (aldi firmansyah)
Bagaimana sobat?Begitulah kira-kira yang ditulis oleh teman saya dalam sebuah note-nya, sebelum saya mempublish tulisan ini saya telah meminta izin terlebih dahulu dan kemudian setelah diberikan izin untuk menulisnya kembali langsung saya publish! Tulisan itu dibuat persis seperti aslinya. Karena memang saya copas dari tulisan aslinya!hahahahahhahaha, buat si penulis (
Sekian curahan hati kita kali ini, cukup cepat penulisannya karena hanya copas!Kritik saran ditunggu, dan jika ada yang mau curhat juga silahkan dikirm via emai ke [email protected] saya tunggu curahan hati kalian. Komentar mengenai tulisan ini sangat diharapkan, terimakasih! Salam sejahtera, wassalam.
Writed By Kang aNno.
Thanks dah sempetin waktunya baca artikel Curahan Hati Sang Teman!. Jangan lupa tinggalin jejak ya di kolom komentar! Mari budayakan menghargai dan menghormati karya tulis orang lain dengan tidak copy paste...
Salam hangat, Mas Nano
Minggu, 01 Agustus 2010
wah jujur aku gak ngerti penuh wkkaka
BalasHapusmungkin karena kau gak punya jiwa seni
Tapi its Ok
Bagus ni media bisa sebagai tempat curhat..
Keep posting ya bang!! jangan lupa kunjungan baliknya n komentnya ditunggu ok
Salam
Go enterpreneur
@bli antara : hahahahah. kalo begitu sama dong!!oke bang, masih ditempat yg sama kan! :)
BalasHapuskeren nich artikelnya berbobot..
BalasHapuskeep posting sob.. bila berkenan buat tukeran link saya tunggu komment baliknya yah sob..thnks
@B.I.K : Hehehehhe, just try to write somethings :) oke sob!!
BalasHapuso o,, bahasanya tingkat tinggi sekali !!!
BalasHapussperti yg komen pertama kali,, aq juga ga bgtu paham..
:-D
walaupun banyak masalah haruz tetep smangat sob!!
bagus bgt yg paragraf pertama,, kemarahannya bz diungkapin lwt kata2.. top bgt dah..
paragraf 2,,, gmna ya??
tetep smangat dech.. jadilah dirimu sendiri,, biarpun banyak awan mendung, namun pasti ada kalannya langin akan kembali biru..
bingung mau komen apaan...
hehe...
@mikha : heheheh, itulah isi hati kalo udah keluar dengan jujur... pasti tercipta susunan kata dalam paragraf yang menjadikannya indah, kebetulan si empunya tulisan katanya sudah membaca blog ini, cuman kenapa dia gak berkomentar gw jg ga tau :P
BalasHapusbtw, thanks masukannya!smoga bermanaaf buat yg punya tulisan ama yg mencopasnya! wkwkwkkwkw...
waduh, sepi komentar lagi deh :((
BalasHapus