meresapi pagi dengan sejuta penat menanti hari ini, terlihat sinar dari celah2 cendela yang tertutup kertas koran berisikan guyonan wakil rakyat! terbentuk titik-titik cahaya, siang menyeruak pagiku yg baru aku mulai, dentam suara jam dinding seirama dengan gerak jantungku, di atas tempat tidur ku tergeletak terdengar gaduh pertanda orang-orang sudah memulai aktifitasnya, hanya aku yang terkulai lemas dan bermalas-malasan di sini bak seorang pangeran, inginku bangkit dan menyiramkan air kemuka sendiri tapiku tak bisa. Berbalut keringat yang mulai keluar karena mulai kurasakan panasnya mentari itu. Helah nafas panjang mengiringi kebangkitanku dari tempat yang terpuruk, usang dan kumuh ini. Siang merampas pagiku lagi, berkata aku pada siang, seperti hari-hari yang sudah-sudah aku tak pernah merasakan indahnya pagi, mungkin sudah berbulan-bulan semenjak aku berada ditempat ini, siang selalu merenggut pagiku.
Sajak siang merenggut pagi... oleh aNno.
Bagi teman yang punya inspirasi dan tak tau harus dibuang kemana, mending lempar saja pada saya. Langsung via email ke [email protected] pasti akan diposting di blog ini, itung-itung nyumbang ngisi kawan, tak ada salahnya bukan. Atau bagi yang mau mempersembahkan sebuat karya hiburan buat saudara kita yang terkena bencana, bisa saja di curhatkan ke sini :)) Oke sob, ditunggu deh karyanya! Salam blogger..
Written by Kang aNno.
Thanks dah sempetin waktunya baca artikel Sajak "Siang Merenggut Pagi". Jangan lupa tinggalin jejak ya di kolom komentar! Mari budayakan menghargai dan menghormati karya tulis orang lain dengan tidak copy paste...
Salam hangat, Mas Nano
Minggu, 07 November 2010
mantap, menyentuh jiwa.wkwkwkwkwkwk!! keep posting gan
BalasHapus