Selamat datang di Catatan Harian Gue! Curhat, Menulis, Iseng-isengan, Informasi, dan Cerita keseharian gue tulis di blog ini. Selamat membaca... This is my other sides!

Senin, 16 Agustus 2010

Ketika Ibu Telah Tiada

23.19 2 comments
Selamat datang kembali teman-teman setanah air. Kembali dalam acara curhat saya, masih saja curhat saya!Kemana teman-teman kok gak ada yang kirim curhatan xixixixiixixixixix malu kali ya, yaudah deh gak papa! Alhamdulilah dalam suasana ramadhan ini saya kembali akan menulis sebuah curahan hati, tumpahan isi jiwa yang kan digoreskan pada sebuah tulisan yang mungkin hanya sedikit, tapi semoga bernilai positive. Oke teman, dalam tulisan kali ini saya akan mencurhatkan tentang "Bagaiman Ketika Sang Ibu Tiada" :'( pasti membaca judul seperti itu membuat kita merinding, tapi jujur saja kita akan kehilangan sosok ibu pada suatu hari nanti, atau mungkin diantara teman-teman pembaca sudah kehilangan sosok ibu. Kenapa saya menuliskan tentang ini?karena saya terinspirasi dari sebuah iklan di Televisi, entahlah iklan apa itu. Langsung saja pada inti tulisan!

Ibu, ialah seorang wanita yang dinikahi oleh ayah kita dan kemudian hamil dan melahirkan kita ke bumi, membesarkan, merawat, dan mendidik kita hingga dewasa. Menyekolahkan kita hingga menjadi Sarjana dengan harapan memperoleh anaknya kelak akan mendapatkan masa depan kemilau, jauh dari kesusahan. Berharap yang lebih baik dari keadaan sang ibu. Bekerja keras setiap hari, menyiapkan makan, menyuapi kita ketika masih kecil hingga kita bisa untuk melakukan semua hal sendiri. Berdoa siang malam, hanya untuk sang anak. Begitu besar pengorbanan ibu kita, apakah kita dapat membalasnya. Pikirkanlah apakah kita bisa dan mampu untuk membuatnya tersenyum ketika kita meraih kesuksesan. Tapi masih banyak anak-anak jaman sekarang masih bersantai-santai tanpa ada perjuangan untuk meraih kesuksesan, pikirkanlah bagaimana ketika ibu kita tiada,  Apakah ia akan tenang di alam baka. Ketika ibu yang selama ini ada di sisi kita, memberikan support untuk kita, memberikan masukan positive ketika kita berada dalam keterpurukan, mendoakan setiap langkah yang kita ambil, telah tiada dan tak kan kembali lagi. Apakah yang bisa anda perbuat, apakah anda masih tetap bisa maju? sedangkan ia belum melihat anaknya meraih kesuksesan. Pikirkanlah dengan hati anda, ketika anda juga menjadi orang tua bagaimana perasaan anda jika anak anda belum bisa meraih kesuksesan. Sungguh miris jika harus membicarakan tentang Ibu kita. Mungkin saya masih menjadi salah satu dari anak yang belum bisa memberikan senyum untuk ibu saya, tapi saya punya tekat dalam hati saya! Saya akan membuatnya tersenyum bangga karena telah membesarkan saya, tanamkan itu pada hati anda sekalian, jangan munculkan pertanyaan bisakah saya membuat ibu tersenyum, tapi buatlah pernyataan saya pasti bisa membuat ibu tersenyum! Tentunya dengan perjuangan, Berjuanglah teman! Tulisan ini saya dedikasikan untuk ibu saya, dan seluruh ibu di dunia ini. Bukan berniat sok mengajari, cuman berbagi pikiran. Cobalah anda berpikir seperti itu, insyaalah anda akan sadar akan pentingnya senyum sang ibu. Sedikit puisi untu Ibu saya cari dari google :P

Puisi Untuk Ibu
besar pengorbanan yg Engkau berikan
tak satu'pun langkah'mu yg tak berarti di hidupku
kau keluarkan semua tenaga'mu untuk melahirkan'ku
meski semua yg terbaik telah ku berikan pada'mu
itu semua tak akan bisa menggantikan semua

secoret kata ini, kutuliskan
betapa besar pengorbanan'mu untuk anak'mu
kini aku bisa memahami,
betapa berartinya diri'mu di dunia'ku

tak mampu aku membalas semua pengorbanan'mu
hanya menghormati dan memberi yg terbaik untuk'mu
meski tak besar,aku terus berusaha untuk bisa membuat diri'mu tersenyum melihat anak'mu
IBU terimakasih, kasih dan pengorbanan'mu akan terus aku ingat.

oleh : soebaidi

Puisi itu saya copas dari blog http://www.1001puisicinta.co.cc buat yang punya blog, thanks.
Oke kawan, semoga tulisan ini bermanfaat, setidaknya untuk mengisi Blog ini... hehehehhehe, kalo ada kritik dan saran silahkan lontarkan saja di form komentar! Yang mau curhat masih saya tunggu via email [email protected]
Sekian terimakasih, pesan saya, Jaga hati, jaga jiwa, jaga pikiran, jaga mata, jaga ucapan! insyaalah anda akan menjadi orang yang lebih baik. amin.

Writed by Kang aNno.
Thanks dah sempetin waktunya baca artikel Ketika Ibu Telah Tiada. Jangan lupa tinggalin jejak ya di kolom komentar! Mari budayakan menghargai dan menghormati karya tulis orang lain dengan tidak copy paste...
Salam hangat, Mas Nano
Senin, 16 Agustus 2010

2 komentar:

Terimakasih atas komentar anda!